Gegara Sikap Guru Honor, Siswa SDN 123 Halsel Pinda Sekolah

Liputanperistiwa.com Maluku Utara – Guru pada Lingkungan Sekolah berperan sangat penting dalam membentuk watak anak didik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), namun hal ini tidak berlaku pada SDN 123 Halsel di desa Galala Kecamatan Mandioli Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara, dikarenakan sikap seorang guru honor berinsial (RR).

Salah satu siswa bernama Wahyu Bahar yang masih kelas tiga SDN 123 Halsel, terpaksa harus pindah sekolah ke salah satu sekolah swata di desa Galala, lantaran terjadi saling adu mulut dengan salah satu guru Honor (RR) dengan orang tua Wahyu, yang berujung harus pindah sekolah.

Adapun kronologis kejadian yang telah disampaikan oleh orang tua murid Wahyu Bahar Bugis, Kamis (01/08/2024) sebagai berikut.

Sesuai dengan keterangan anak saya (Wahyu), bahwa dia tidak naik kelas lantaran tidak membawa tugas ketrampilan yang diberikan oleh wali kelasnya (guru honor), setelah itu Wahyu tidak lagi masuk sekolah lantaran dimarahi oleh ibu guru honor tersebut, kata Bahar sesuai keterangan Wahyu.

Lanjut Bahar, kenapa Wahyu tidak lagi masuk sekolah, tanya Mamanya, Wahyu jawab, saya takut ibu guru, karena saya tidak bawa tugas ketrampilan, jadi saya tidak naik kelas, tiba-tiba ibu guru itu muncul di rumah kami dan terjadi adu mulut dengan mama Wahyu, cerita Bahar.

Sambung Bahar, Ibu guru tu mengatakan, anak itu (Wahyu) bodoh baru oarang tua lagi bodok, anak itu tidak naik kelas karena bodoh di sekolah,kata ibu guru, mama Wahyu jawab, kami sudah bodoh, jadi kase sekolah untuk dididik untuk jadi pintar, karena ibu guru itu digaji, mau gaji saya berapa, tanya ibu guru itu, nanti saya bikin Wahyu punya surat pindah sekolah.

Bahar mersa kesal atas perilaku ibu guru itu, apakah pantas seorang guru bersikap terhadap kami sebagai orang tua murid seperti itu, tanya Bahar dengan nada kesal.

RR (guru honor) saat dikonfirmasi melalui telepon mengatakan, Saya terpaksa adu mulut dengan mama Wahyu, karena saat saya mau pergi sekolah, tiba-tiba dengar mama Wahyu ada bafeto (marah), yang kebetulan bertetangga dengan saya, mama Wahyu bilang, kenapa wahyu tidak naik kelas lantaran tidak bawa ketrampilan, terpaksa saya adu mulut dengan beliau, katanya.

Saya merasa kesal lanjutnya, kenapa tidak datang di sekolah dan tanyakan hal itu, kenapa hanya marah-marah di luar, kesalnya.

Wahyu tidak naik kelas sambung ibu guru, bukan karena tidak bawa ketrampilan, nyatanya saya kasih dia punya buku Laporan Pendidikan (Lapor) padanya dan saya kasih dia punya nilai ketrampilan, jelas RR.

Selanjutnya awak media tidak sempat lagi tanyakan benar atau tidak terkait kata-kata hinaan (bodoh dan lainnya) yang dilontarkan ibu guru kepada orang tua Wahyu, karena teleponya sudah dimatikan dan dari awal dihubungai, RR mengatakan, masalah ini urusan di sekolah, bukan urusan wartawan, lagi pula kenapa harus lapor ke wartawan.

Sementara itu Kepsek SDN 123 Halsel Fatma Limatahu saat dikonfirmasi mengatakan, hal itu saya belum tau masalahnya, nanti saya akan tanyakan pada guru honor itu (RR) dan akan segera diselesaikan, agar Wahyu bisa masuk sekolah kembali, jelas Kepsek.

Sekedar diketahui, sesuai dengan infomasi terakhir dari sumber kepercayaan, bahwa Wahyu sudah pinda sekolah, karena janji Kepsek untuk menyelesaikan persoalan ini belum dilakukan.* (Ade Manaf)