Liputanperistiwa.com Pekanbaru – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi #UINSUSKAMELAWAN melakukan aksi demonstrasi di depan gedung rektorat UIN Suska Riau, dengan tajuk “Rapor Merah di Penghujung Jabatan Rektor UIN Suska Riau” merupakan bentuk protes terhadap segudang permasalahan kampus yang dinilai tidak kunjung diperhatikan oleh pimpinan universitas, terutama menjelang akhir masa jabatan rektor.
Aksi ini dimulai dengan pawai mengelilingi lingkungan UIN Suska dan berakhir di depan gedung rektorat. Aksi kemudian dilanjut dengan orasi-orasi para Mahasiswa terkait tuntutan-tuntutan yang telah dikaji oleh para Mahasiswa UIN Suska, diantaranya kebebasan berekspresi bagi Mahasiswa sesuai dengan peraturan perundang-undangan, penyelesaian pembangunan fasilitas kampus yang mangkrak, serta evaluasi penetapan dan pengurangan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Meskipun aksi ini sempat diwarnai dengan dorong-dorongan antara pihak Mahasiswa dan pihak keamanan karena ketidakhadiran rektor di hadapan massa, aksi tetap berjalan tanpa tindakan anarkis atau perusakan fasilitas.
Dalam orasinya, Akhrizal Awaluddin selaku Koordinator Umum Aksi, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap rektorat yang dianggap tidak responsif terhadap permasalahan kampus. “Kami sebagai mahasiswa sudah melakukan kewajiban kami, dan tentu kami punya hak untuk menuntut rektorat. Ada demokrasi kampus yang harus ditegakkan, ada fasilitas tidak memadai yang harus diperbaiki, dan ada kebijakan-kebijakan yang merugikan untuk mahasiswa, seperti penetapan UKT yang tidak tepat dan administrasi yang perlu menjadi perhatian juga,” tegas Akhrizal, Rabu (4/9/2024).
Diakhir orasinya, Akhrizal mengatakan bahwa rektor telah berjanji akan menemui mahasiswa dalam aksi berikutnya. Kami berharap kehadiran beliau dapat menjadi langkah awal yang konkret untuk menjawab tuntutan kami, tutupnya.
Sementara itu, Agel Gandiza selaku Koordinator Lapangan 1, menyampaikan bahwa aksi ini tidak bukan hanya sekedar tuntutan kosong, namun murni sebagai panggilan hati untuk perubahan UIN Suska yang lebih baik kedepannya. “Kami ini mahasiswa dari UIN Suska, maka pada sat inilah kami tunjukkan rasa kasih dan kepedulian kami terhadap almamater kami ini. Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa UIN Suska peduli agar UIN Suska menjadi lebih baik. Kami menuntut rektorat untuk benar-benar memperhatikan kami dan membenahi isu ini bersama-sama, karena ada banyak sekali permasalahan di UIN Suska,” ujar Agel.
Wahyudi, Koordinator Lapangan 2, dalam orasinya menegaskan bahwa aksi akan terus berlanjut hingga rektor turun langsung menemui mahasiswa. “Kami berterima kasih atas apresiasi yang diberikan, tapi kami ingin komitmen nyata, bukan sekadar formalitas. Kami ingin rektor turun langsung menemui mahasiswa, dan untuk itu, kami akan melanjutkan aksi jilid 2 besok. Aksi ini akan terus kami lakukan sampai Rektor benar-benar memperhatikan kami,” kata Wahyudi.
Aksi ini direncanakan akan berlanjut besok dengan harapan pihak rektorat dapat hadir dan berdialog langsung dengan kami Mahasiswa dan ini dapat menjadi momentum untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan memperbaiki kondisi kampus secara menyeluruh.
Aspirasi Mahasiswa ini disambut baik oleh perwakilan rektor yang dihadiri oleh Wakil Rektor III, yang menyampaikan apresiasi atas protes yang dilakukan Mahasiswa. Namun, Mahasiswa menyatakan ketidakpuasan karena tuntutan mereka untuk bertemu langsung dengan rektor belum terpenuhi.
Menanggapi aksi tersebut, pihak rektorat menyatakan bahwa aspirasi yang disampaikan mahasiswa sangat baik dan akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan kampus ke depannya. Rektorat juga berkomitmen untuk mendukung kebebasan berekspresi Mahasiswa dan memperbaiki fasilitas kampus yang tidak memadai. Namun demikian, Mahasiswa tetap menuntut agar rektor langsung menemui mereka dalam aksi jilid kedua yang direncanakan digelar esok hari.** (Hendra)