DPW Gekrafs Riau Mengadakan Pelatihan UMKM Up Great

LiputanPeristiwa.com ,Pekanbaru – DPW Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Riau bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), Badan Pemeriksa Obat & Makanan (BPOM), dan Ultimate Marketing Kreasindo mengadakan program dengan tema UMKM Naik Kelas yang dilaksanakan di Mandiri University, samping RS Zainab Pekanbaru, jalan Ronggowarsito, Sabtu (01/10/2022).

Dalam sesi wawancara, ketua DPW Gekrafs Riau yang diwakili oleh Sheila Priscila selaku Sekretaris DPW Gekraf mengatakan bahwa tujuan kita mengadakan acara ini untuk membantu memfasilitasi para pelaku usaha yang dalam hal ini para pelaku UMKM untuk Up Great atau naik kelas.

“Kita memfasilitasi, mulai dari legalitas atau perizinan, strategi marketing dan yang lainnya, sehingga para pelaku usaha tidak bingung lagi dalam mengembangkan usahanya, dan kita menghimbau para pelaku untuk maju terus dan pantang mundur”, ujar Sheila.

“Dan bagi pelaku usaha yang ingin gabung di Gekrafs, gampang, cukup ingin memiliki keinginan untuk berkontribusi terhadap ekosistem ekonomi kreatif,” tutup Sheila.

Pada kesempatan yang sama Yosef Dwi Irwan selaku Kepala Balai Besar BPOM di Pekanbaru sangat mengapresiasi dan memberi kesempatan sosialisasi terkait perizinan di Badan POM.

Lebih lanjut Yosef menjelaskan bahwa perizinan merupakan hal yang penting dan strategis dalam menunjukan legalitas suatu produk pangan, memastikan evaluasi mutu dan keamanan dari pangan serta veliu untuk memperluas pemasaran dari pangan tersebut. Dan tentu Badan POM tidak bisa bekerja sendiri, perlu kolaborasi seperti yang sekarang ini dalam mensosialisasi, mengedukasi kepada pelaku usaha agar tau dan faham aspek legalitas. Dan kita tau bahwa UMKM adalah penggerak ekonomi kerakyatan dan sepantasnya Pemerintah mendukung agar pelaku usaha memiliki legalitas, memiliki daya saing sehingga produknya berkembang luas dan membantu percepatan ekonomi nasional,” ujra Yosef.

“Dan kita berharap, mendorong para pelaku usaha untuk patuh pada aturan yang berlaku untuk mengurus izin edar produk olahannya, karena tidak semua produk olahan memiliki izin edar, tetapi tetap menerapkan prinsip-prinsip keamanan pangan mulai dari hulu dan hilirnya sampai ditangan konsumen,” terang Yosef.

“Dan kita membuka layanan untuk pengurusan izin edar produk olahan bisa datang langsung ke Balai Besar BPOM Pekanbaru dan bisa juga akses melalui Sioke.bpom.id, termsuk juga kita akan mengembangkan fasilitator-fasilitator sebagai penyambung informasi dasar kita, jadi para pelaku usaha selama ini adalah susah, mahal, tetapi sebenarnya mudah, terukur terjangkau sejauh diikuti ketentuan yang ada, komitmen dan No Calo”, tutup Yosef

Pada kesempatan yang sama juga Sigit Setiawan selaku Bracnd Manager Bank Syariah Indonesia Pekanbaru Nangka menghimbau para nasabah ataupun pelaku usaha yang ingin meminjam dana KUR dalam mengembangkan usaha agar bisa menyesuaikan kemampuan bayarnya, mempertimbangkan pengajuannya sesuai dengan kapasitas usahanya dan dihimbau juga kepada pelaku usaha agar sesuai tujuan pinjaman, misalnya modal keja atau modal usaha dan tidak dijadikan untuk kebutuhan konsuntif.

“Setelah pencairan nanti, kita akan pantau agar dana tersebut tepat sasaran, sehingga para nasabah atau pelaku usaha tidak terkendala dalam mengembali dana tersebut nantinya. Karena ini sebuah pinjaman, tentu ada kewajiban untuk mengembalikannya, berbeda, ungkap Sigit.

“UMKM adalah aset bangsa, penggerak ekonomi bangsa, oleh karena itu, kami BSI sebagai salah satu perbankkan yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk menyalurkan kredit usaha rakyat, apalagi setelah pandemi covid dan dibantu dengan margen yang rendah karena disubsidi oleh Pemerintah”, tutup Sigit.

Pada kesempatan yang sama juga Ultimete Marketing Kreasindo, Alfiandri selaku CEO PT. Ultimete last Group yang ditaja oleh Gekrafs Riau denga tajuk naik kelas, kami dari Ultimete Marketing Kreasindo dengan produk Marketkan.com fokusnya menaikan omset, karena secara otomatis, apabila omset naik tentu naik kelas.

“Kami dari Ultimete dengan program 1001 Technopreneur Go Tajir memghibau kepada para pelaku usaha untuk bergabung dan beranikan diri untuk jadi pebisnis bukan pedagang, bersinergi UMKM yang sifatnya mikro dikembangkan ke level kecil”

“Untuk Pekanbaru sudah tergabung seribuan, tetapi yang terigret dengan baik masih tipis di 30 persen dari target optimal kita diseribu tersebut”, terang Alfiandri.

“Untuk bergabung di Ultimete sebesar Rp. 989.000 dengan memberikan pendampingan-pendampingan para pelaku usaha dalam mengup great usahanya. Dan ini boleh dibandingkan dengan yang lainnya, tanpa ada pendampingan”, tegasnya.

“Dan untuk bergabung, buka website marketkan.com, klik dibawahnya gabung sekarang di 1001 Technopreneur Go Tajir secara online”

“Atau secara offline bisa datang langsung Rotte Bakery Pekanbaru, jalan Pepaya, depan kantor Disnakertrans Provinsi Riau”, tutup Alfiandri.

Febrianti, salah satu peserta UMKM yang ikut dalam pelatihan tersebut sangat senang dan terbantu sekali, karena mendapat ilmu dan pengetahuan yang baru dalam mengembangkan usaha.

“Untuk legalitas, seperti NIB, PIRT sudah ada dan untuk sertifikat halal masih dalam proses”, terang Owner dari usaha Keripik Sala Lauk tersebut.

“Dan sekarang lagi pengurusan PIRT dan sertifikat halal untuk usaha Abon Ikan Patin, sedangkan NIB nya sudah siap”, tambahnya lagi.

“Untuk gabung di marketkan.com, mungkin mikir-mikir dulu, karena usaha kita baru berjalan lebih kurang 8 bulan dan masih banyak yang harus dibenahi ditambah modal kita tidak banyak”

“Dan berharap pihak-pihak terkait bisa membantu, mendampingi dalam membantu mengembangkan ataupun mengup great usaha saya ini”, tutupnya. (Hendra)