Terkait Uang Partisipasi Orang Tua/Wali Murid, Ini Penjelasan Ketua Komite SDN 250 Halsel

LiputanPeristiwa.com Maluku Utara – Uang partisipasi orang tua/wali murid kelas VI untuk biaya pekerjaan cor lantai di halaman SDN 250 Desa Marabose Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provisi Maluku Utara, yang dikumpulkan melalui komite sekolah, mendapat tanggapan oleh sejumlah orang tua/wali murid.

Salah satu orang tua/wali murid yang tidak mau diberitakan namanya, kepada media ini mengatakan, pembangunan dan prasarana sekolah itu menjadi tanggung jawab pemerintah, kenapa harus ada lagi uang partisipasi dari orang tua/wali murid yang berkaitan dengan sarana dan prasarana sekolah ? Tanya orang tua/wali murid tersebut.

Kami selaku orang tua/wali murid di desa Marabose ini umumnya petani, sehingga adanya pendidikan gratis yang diprogramkan pemerintah ini sangat mendukung dalam hal kesejahteraan kami bagi petani, namun masih ada lagi uang partisipasi dari kami selaku orang tua/wali murid sebesar Rp. 300.000 untuk pembangunan sarana di sekolah, ini kan jadi beban lagi bagi kami, katanya.

Senada dengan hal ini, ketua Komite SDN 250 Halsel desa Marabose Wusta Sy. Soleman ST, mengatakan, adanya uang partisipasi khususnya orang tua/wali murid kelas VI tersebut adalah insiatif mereka sendiri yang telah disampaikan kepada pengurus komite pada pekan kemarin, katanya.

Lanjutnya, adanya insiatif yang telah disampaikan tersebut, sehingga pengurus komite melakukan rapat (musyawarah) dengan para orang tua/wali murid guna membahas persiapan ujian akhir kelas VI dan uang partisipasi dimaksud.

Hadir dalam rapat komite tersebut adalah Ketua Komite, Sekdes Marabose dan anggota komite serta para orang tua/wali murid kelas VI dan peserta rapat keseluruhan berjumlah 44 orang yang sesuai tertera pada daftar hadir rapat.

Dalam rapat komite tersebut bersepakat, bahwa untuk makan minum saat pelaksanaan ujian ditanggung oleh masing-masing siswa dan selanjutnya sepakat bergotong royong dan menetapkan uang partisipasi sebesar Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah) untuk setiap orang tua/wali murid kelas VI, jelas Wusta.

Uang partisipasi tersebut untuk biaya pekerjaan cor lantai yang ada di pekarangan sekolah, sebagai tanda mata dari orang tua/murid bagi anak-anak mereka yang mau meninggalkan sekolah ini untuk lanjut ke tingkat SMP.

Para orang tua ini merasa prihatin terhadap kondisi halaman sekolah yang tergenang air dan becek saat hujan, sehingga menjadi sasaran bagi sepatu anak-anak hingga memasuki ruang belajar yang sudah dipasang tehel, ujarnya.

Menurut mereka, hal ini menjadi beban sekolah yang sangat mendesak yang harus segera diatasi, untuk kenyamanan para anak-anak mereka saat berada di lingkungan sekolah, sementara dari pemerintah belum dianggarkan dana untuk itu, sehingga mereka berinsiatif melakukan pekerjaan ini secara suka rela, untuk ikut mendukung sarana sekolah yang terdesak, tandas Wusta.

Untuk itu selaku ketua komite sekolah sekaligus menjabat sebagai Kepala Desa Marabose, saya menyarankan kepada pemda Halsel melalui Dinas Pendidikan, agar kedepan melihat hal semacam ini, khususnya kebutuhan yang mendesak dari sekolah kami di Marabose, demi menunjang kelancaran program pendidikan di sekolah kami, harap ketua komite SDN 250 Halsel Wusta Sy. Soleman ST.

Sementara itu, kepala SDN Halsel Bonda Siraju S.Pd, saat dikonfirmasi media ini, tidak mau berkomentar terkait uang partisipasi tersebut dan melemparkan kepada komite.

“Itu urusannya dengan komite, bukan urusan saya”, singkat kepsek.* (Ade Manaf)