Warga Kota Labuha Menjerit, Minyak Tanah Langka Hingga Tembus 14 Ribu/Liter

LiputanPeristiwa.com Maluku Utara – Kota Labuha yang merupakan ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara mengalami kelangkaan BBM bersubsidi jenis Minyak Tanah (Mita) hingga menembus 13-14 ribu/liter dari penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemda Halsel sebesar 4 ribu rupiah/liter.

Hal tersebut membuat warga kota Labuha dan sekitarnya menjerit tan frustrasi dengan adanya pemerintah daerah yang lemah dalam pengawasan BBM bersubsidi khususnya, mita yang sulit didapatkan dan harga eceran pada pedagang yang melambung tinggi dari harga (Het).

Sejumlah warga kota Labuha yang menyampaikan kekecewaan mereka terhadap pemda Halsel, khususnya kepada Bupati Ali Basam Kasuba, yang dianggap tidak mampu mengatasi krisisnya BBM bersubsidi, khususnya minyak tanah yang menjadi kebutuhan primer (pokok) bagi warga.

Ibu Ani warga desa Hidayat yang seharusnya berjualan di pasar sentral kota Labuha menceritakan kekecewaannya mencari minyak tanah untuk memenuhi kebutuhannya se hari-hari, Minggu (29/12/2024).

Dalam beberapa hari ini sulit saya mencari minyak tanah, namun setelah mendapatnya di pasar, tapi harga 13 ribu/liter, saya kecewa dengan pemda Halsel, katanya berslogan dengan rakyat Halsel senyum, namun kenyataannya selalu mengalami kekecewaan dalam mendapatkan kebutuhan pokok, cerita Ibu Ani dalam menyampaikan kekecewaannya.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu warga yang berdomisili di kota Labuha yang enggan menyebutkan namanya, saya berkeliling mencari minyak tanah dalam beberapa hari ini, lantas saya ketemukan di salah satu kios pada kompleks Habibi, namun harganya 14 ribu/liter, katanya.

Saya kecewa terhadap pemerintah daerah saat ini, jatah BBM jenis minyak tanah bagi warga hanya dibatasi 20 liter/KK dalam satu bulan dengan harga subsidi 4 ribu/liter, inikan tidak cukup kebutuhan dalam sebulan, terpaksa kami cari lagi kebutuhan minyak tanah dengan harga yang begitu tinggi saat ini, jelasnya.

Media ini mencoba menelusuri sejumlah kios yang menjual minyak tanah di pasar sentral Labuha dan kompleks Habibi desa Labuha, ternyata benar harga minyak tanah mencapai 13 ribu sampai 14 ribu/liter.

Salah satu pedagang di kompleks Habibi sempat dikonfirmasi ia menyatakan, kami menjual nya dengan harga 14 ribu/liter, karna kami mengambilnya dengan harga 13 ribu/liter dari orang yang membawanya, pemilik kios tersebut tidak mau menyebutkan namanya serta nama orang yang membawa kepadanya.

Hingga berita ini dipublis, pihak terkait dari pemda Halsel masih berupaya untuk dikonfirmasi terkait persoalan ini.*bersambung (Ade Manaf)