Diduga Melakukan Tindak Pidana Kekerasan, Kepsek SDN 20 Halsel Dilaporkan ke Polres Halsel

LiputanPeristiwa.com Maluku Utara – Sikap tidak terpuji yang dilakukan oleh seorang pejabat, yakni kepala Sekolah Dasar Negri (SDN) 20 Halsel M. Ali, diduga mengniaya ibu Asmia Mahmud Makul, istri dari Ruslan Taher warga desa Marabose hingga mengeluarkan darah segar pada wajahnya di desa Wayakuba Kecamatan Bacan Timur Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara, Jum’at (13/01/2023).

Tindak pidana kekerasan tersebut, berawal dari bermasalah antara kepala sekolah dengan salah satu warga desa Wayakuba bernama Ikmal, yang merupakan anak korban sendiri, sehingga dari pihak keluarga tidak terima baik atas kejadian tersebut dan telah melaporkan kepsek M.Ali ke Polres Halsel pada hari Jum’at (13/01/2023).

Ikmal yang bermasalah dengan kepsek tersebut saat ditemui di Desa Marabose menjelaskan, awalnya saya lihat anak- anak sekolah tidak belajar sejak hari Senin dan pada hari Rabu itu saya tanya sama anak-anak yang berkeliaran di luar sekolah melalui Vedeocol, kenapa tidak belajar ? Jawab mereka bahwa tidak ada guru dan kepala sekolah juga tidak ada, kemudian vedeo tersebut saya kirim ke teman saya di Labuha untuk lapor ke Diknas Halsel dengan tujuan untuk ditegur kepsek, katanya.

Pada esok harinya, Kamis (12/01/2023) lanjut Ikmal, petugas dari Diknas turun di SD Wayakuba dan pada malam harinya, kepsek panggil saya kerumahnya, setelah sampai di rumah, kepsek tutup pintu depan dan pukul saya, namun saya tidak balas dan katakan, pak guru harap tenang dan kita selesaikan dengan baik dan akhirnya kami anggap sudah tidak masalah lagi antara saya dengan kepsek, jelas Ikmal.

Kesempatan dan tempat yang sama di rumah Korban desa Marabose Kecamatan Bacan Ibu Aslamia menceritakan, pada malam Jum’at (12/01/2023) itu anak saya Ikmal dipanggil kepsek ke rumahnya dan saya tau ada masalah dengan Kepsek, selama kurang lebih dua jam anak saya tu belum juga kembali di rumah, cerita Ibu Asmia.

Lanjutnya, saya merasa khatir dan kejar dia di rumahnya kepala sekolah, sesampainya di rumah kepsek lantaran pintu tertutup, jadi saya hanya teriak dari luar pangge anak saya pulang, tiba-tiba suara kepsek dari dalam, jangan bikin mulut bobou situ, sehingga sempat adu mulut sejenak dan saya langsung kembali pulang, jelas Asmia.

Keesokan harinya, jum’at pagi (13/01/2023) saya keluar dari rumah tiba-tiba kepsek muncul didepan saya, akhirnya saya balik kembali menuju rumah dan kepsek kejar saya sampai di depan rumah sambil marah- marah dan terjadi adu mulut, akhirnya terjadi pemukulan oleh kepsek di wajah saya, hingga terjatuh dan darah segar keluar dari hidung saya, kesal Ibu Asmiya.

Akibat kejadian tersebut, sampai saat ini kepala saya sakit dan pusing-pusing, benapas melalui hidung juga sakit, sehingga saya hanya bernapas melalui mulut, Ibu Asmia mengahiri ceritanya.

Sementara itu suami Ibu Asmia Ruslan Teher mengatakan, kami dari pihak keluarga tidak terima baik atas kejadian ini, untuk itu kami minta kepada Polres Halsel untuk proses hukum kepada kepsek atas perbuatannya dengan seadil adilnya sesuai hukum yang berlaku, harapnya.

Kepala SDN 20 Halsel M.Ali, awak media mencoba konfirmasi terkait persoalan ini melalui saluran telepon, namun tidak respon (tidak terima telepon).

Terpisah, Sekertaris Diknas Halsel Ikbal Hajiji saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, Sabtu (14/01/2023) mengatakan, kami sudah terima informasi, bahwa kepsek sudah dilaporkan ke Polres Halsel atas dugaan tindak pidana kekerasan, untuk itu yang bersangkutan akan dinonjobkan sementara dari jabatan kepsek untuk mejalani proses hukum, rencananya dari Diknas akan memanggil beliau pada hari Senin (16/01/2023) untuk menjalani pemeriksaan dinas, singkatnya.* (Ade Manaf)