LiputanPeristiwa.com Pekanbaru – Informasi tentang kepala daerah/ walikota Pekanbaru, begitu kota ini disebut. Kota yang lahir dari sebuah bandar bernama dusun senapelan. Pada hari selasa, 21 rajab 1204 hijeriah atau 23 juni 1784, Pekanbaru terlahir dengan nama Pekan Baharu. Dibawah Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah yang bergelar Mahrum Bukit, Pekan Baharu yang lebih disebut sebagai Pekanbaru tumbuh menjadi kota dagang yang ramai dikunjungi saudagar dari manca negara.
Semenjak tahun 1946 sampai sekarang, lebih dari 7 dekade dan 16 masa kepemimpinan, Kota Pekanbaru sudah dipimpin oleh 13 orang kepala daerah atau walikota. Mulai dari dt. Wan Abdul Rahman sampai dengan Dr. H. Firdaus, ST, MT, Datuk Bandar Setia Amanah sebagai walikota yang ke 13 bersama H. Ayat Cahyadi S.Si, Datuk Muda Bandar Setia Amanah sebagai wakilnya.
Dok : Mall Pelayan Publik (MPP)
Walikota Pekanbaru periode 2012-2017 mengusung visi Metropolitan Madani yang pada masa pemerintahan, pasangan Firdaus–Ayat, Walikota Dan Wakil Walikota Pekanbaru periode 2012-2017. Visi yang menjadi tujuan pembangunan adalah terwujudnya pekanbaru metropolitan madani.
Visi ini diilhami oleh semangat luhur yang terkandung dalam syair lagu Indonesia Raya, bangunlah badannya bangunlah jiwanya. Dimana Metropolitan adalah wujud fisik kota yang ingin dicapai, sedangkan Madani adalah jiwa kota, yaitu masyarakat berkualitas, unggul, mandiri, tangguh dan berdaya saing. Madani juga menggambarkan kondisi masyarakat ideal, yang diilhami oleh sejarah nabi dalam membangun kota dan masyarakat madinah. Dalam konsep ini masyarakat madani digambarkan sebagai masyarakat yang religius, sejahtera, rukun, disiplin, taat hukum, toleran, sehat, cerdas dan berakhlak, kata Firdaus.
Pada periode ini lanjutnya, pasangan Walikota Dan Wakil Walikota Firdaus-Ayat, berhasil mengantarkan Pekanbaru menjadi salah satu kota terkemuka di Indonesia, Pekanbaru bukan saja berkembang dalam batas administrasinya menjadi sebuah kota metropolitan, tapi juga mempengaruhi kawasan disekitarnya tumbuh menjadi kawasan perkotaan yang disebut Metropolitan Pekansikawan, yaitu kawasan yang meliputi wilayah Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan.
Dok : Mesjid Al- Firdaus, Islami Center Pekanbaru
Keberhasilan Firdaus-Ayat, dalam membangun kota Pekanbaru pada periode pertama, membuat pasangan ini kembali dipercaya masyarakat memimpin pekanbaru pada periode (2017-2022).
Visi yang diusung dalam periode kedua ini adalah terwujudnya pekanbaru smartcity madani. Visi ini melanjutkan visi sebelumnya, yaitu Metropolitan Madani. Visi kota metropolitan dilanjutkan dengan Smart City atau Kota Cerdas, sedangkan visi Madani tetap, karena visi ini dinilai masih relevan dan harus berkelanjutan, butuh waktu yang lebih panjang untuk mewujudkan masyarakat madani, terang Firdaus.
Uniknya konsep Smart City yang dikembangkan Firdaus-Ayat, memiliki filosofi yang berbeda dengan konsep yang hari ini berkembang di dunia dan di Indonesia secara umum.
Menurut Firdaus-Ayat, para bapak pendiri bangsa kita adalah orang-orang visioner berfikir melewati zamannya, ketika merumuskan visi NKRI dalam Pembukaan UUD 45, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, mereka juga merumuskan cara mewujudkannya, yaitu dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, atau menjadi bangsa cerdas dengan istilah smart nation.
Dok : Berbagai penghargaan yang sudah diraih oleh Firdaus-Ayat
Strategi pembangunan (Panca Cita) dalam pelaksanaan visi-misinya pasangan firdaus-ayat, memiliki lima strategi pembangunan yang disebut Panca Cita, yaitu Pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan pemerataan pembangunan, penyediaan infrastruktur dasar, pendekatan pembangunan kota modern (smartcity, liveable city, greencity), kerjasama kawasan pekansikawan dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk modal pembangunan Kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau, Provinsi yang kaya akan bahan tambang dan minyak bumi serta hasil perkebunan dan kehutanan, Pekanbaru justru tidak memiliki kekayaan dan potensi sumber daya alam. Pekanbaru dalam membangun hanya mengandalkan atau memanfaatkan letaknya yang strategis di tengah-tengah Provinsi Riau dan Pulau Sumatra dan menjadi simpul lalu lintas dan jalur perdagangan Sumatera yang menjadi pintu perdagangan Mea dan dunia.
Adapun modal pembangunan Kota Pekanbaru terdiri dari :
1. Letak strategis
Kota Pekanbaru berada di posisi strategis di tengah-tengah Provinsi Riau dan Pulau Sumatra dan menjadi simpul lalu lintas dan jalur perdagangan sumatera yang menjadi pintu perdagangan mea dan dunia sehingg merupakan kota dunia usaha dengan sektor unggulan di bidang jasa, perdagangan.
2. Penduduk
Dengan jumlah penduduk 1,136.557 juta jiwa di malam hari dan 1,4 juta jiwa di siang hari. Pertumbuhan penduduk adalah 4,5% pertahun dengan tingkat kelahiran 1.8%, urbanisasi 2.7 % dengan komposisi penduduk heterogen, multi etnik dan agama.
3. Luas Wilayah.
Kota pekanbaru memiliki luas wilayah 632,26 km2 dengan 15 kecamatan dan 83 kelurahan, rw 761, dan rt 3.076 setara dengan luas singapura, setara luas wilayah daratan dki jakarta. Sedangkan kawasan kota yang terbangun baru 30 % (potensi 40%).
Lebih lanjut kata Firdaus bahwa keberhasilan dan capaian pembangunan selama 10 tahun belakangan ini, tidak terlepas dari kepemimpinan firdaus-ayat dan merupakan hasil kaloborasi semua pihak, terutama dukungan dan partispasi masyarakat. Dalam mewujudkan Pekanbaru Smart City Madani.
 Dok : Firdaus memakaikan masker kepada salah satu anak dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona (covid)
Untuk mewujudkan visi dan tujuan pembangunan tersebut, Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru melakukan lima strategi yang disebut dengan PANCA CITA yaitu : Penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata. Penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi. Pembangunan kota modern, melalui konsep Smart City atau Kota Pintar, Liveable City atau Kota Layak Hidup, dan Green City atau Kota Ramah Lingkungan dan berkelanjutan. Pembangunan kawasan perkotaan Pekansikawan, dan Pemberdayaan masyarakat.
Tahap awal untuk mencapai masyarakat madani dilakukan dengan perubahan cara berfikir dan berperilaku melalui revolusi mental, membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan berkualitas. Karena masyarakat yang berkualitas adalah masyarakat dengan indikator sehat jasmani dan rohani, cerdas, yaitu berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi yang berperadaban, berakhlak qul karimah dan cinta kepada budaya dan bangsa.
Dalam praktiknya, konsep di atas telah diimplementasikan dalam berbagai program kegiatan pembangunan, terutama pada kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis wilayah. Program ini merupakan salah satu inovasi kota pekanbaru dalam pemberdayaan masyarakat, yang dilaksanakan melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) dan program pemberdayaan masyarakat berbasis rumah ibadah (Masjid Paripurna).
Kemajuan yang telah dirasakan dan laksanakan pada periode pertama tahun 2012-2017 dan periode kedua tahun 2017-2022 telah mengantarkan pekanbaru menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya.
Hal ini ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012 nilai IPM kota pekanbaru sebesar 77,94, kemudian tahun 2017 meningkat menjadi 80,17, dan selanjutnya pada tahun 2019 nilai ipm kota pekanbaru mencapai 81,35, lebih tinggi dibandingkan dengan IPM Provinsi Riau (73,00), Provinsi DKI Jakarta (80,76) dan IPM Nasional (71,92), dan ditahun 2020 IPM kota pekanbaru sebesar 81,32 (riau.bps.go.id) dengan rincian :
Pengeluaran perkapita sebesar 14,43 juta pertahun, usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun, rata-rata lama sekolah selama 11,68 tahun.
Sebagai perbandingan IPM Propinsi Riau sebesar 72,71; DKI Jakarta 80,76; IPM Nasional 71,92; IPM Malaysia 80,04 dan Singapura 93,5. Tingginya nilai IPM Kota Pekanbaru didukung oleh peningkatan kinerja indikator pembentuk antara lain pada aspek kesehatan, usia harapan hidup yang terus meningkat dari tahun 2012 sebesar 71,51 tahun, kemudian meningkat menjadi 71,75 tahun pada tahun 2017, dan tahun 2019 meningkat menjadi 72,22 tahun. Sedangkan pada aspek pendidikan, angka harapan lama sekolah, pada tahun 2012 sebesar 13,83 tahun, kemudian meningkat sebesar 14,93 tahun pada tahun 2017, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 15,37 tahun. Angka rata-rata lama sekolah pada tahun 2012 sebesar 10,88 tahun kemudian tahun 2017 meningkat sebesar 11,21 tahun, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 11,43 tahun, diatas wajib belajar 9 tahun. Pencapaian angka rata-rata lama sekolah di kota pekanbaru lebih baik dibandingkan dengan provinsi riau 9,03 tahun dan nasional 8,34 tahun. Namun demikian untuk peningkatan angka rata-rata lama sekolah minimal 9 tahun dan wajib belajar 12 tahun harus didukung oleh sektor pendidikan secara universal.
Dok : Vaksinasi salah satu upaya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mencegah penyebaran covid
Sedangkan dari aspek ekonomi, pengeluaran perkapita tahun 2012 sebesar rp. 13,805 juta/tahun, meningkat menjadi Rp 14,547 juta per tahun pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2019 pengeluaran perkapita meningkat menjadi Rp 15,206 juta/tahun.
Di tahun 2020, angka pengeluaran perkapita menurun di angka Rp. 14,433 dikarenakan adanya berbagai faktor. Namun secara umumnya, tingkat pengeluaran per kapita penduduk dari tahun 2012 mengalami kenaikan. Secara tidak langsung mengakibatkan pergeseran pola konsumsi dari total pengeluaran perkapita. Pergeseran positif pola konsumsi ini merupakan salah satu ciri pencapaian kesejahteraan penduduk, dimana pola konsumsi mereka sudah pencapaian kesejahteraan penduduk, dimana pola konsumsi mereka sudah meningkat, artinya pengeluaran yang mereka lakukan tidak hanya untuk pemenuhan konsumsi pokok berupa makanan.
Pemerintah Kota Pekanbaru tetap berkomitmen pada pembangunan infrastruktur perkotaan, seperti :
A. Pelayanan air minum perpipaan.
Pada tahun 2019 layanan air minum perpipaan baru sebesar 7,60 persen (13.474 sr). Untuk meningkatkan pelayanan air minum perpipaan, Pemerintah Kota Pekanbaru mencari alternatif pendanaan melalui kerjasama pemerintah dan badan usaha (kpbu), yakni kpbu spam Kota Pekanbaru yang saat ini dalam proses pelelangan dan kpbu spam regional Pekanbaru-Kampar yang saat ini dalam persiapan konstruksi. Disamping kedua proyek kpbu tersebut, untuk meningkatkan layanan air bersih perpipaan, akan dibangun spam Rumbai dan spam Tenayan Raya, yang saat ini masih dalam tahap perencanaan. Jika keempat proyek spam tersebut selesai dibangun, akan mampu meningkatkan pelayanan air minum perpipaan menjadi 57,72 persen (138.200 sr).
B. Pengolahan air limbah di kota pekanbaru, dilakukan dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL Komunal) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpusat. Pemerintah kota pekanbaru menerapkan kebijakan bahwa dalam memberikan izin bagi pengembang perumahan baru, diwajibkan membangun IPAL Komunal, sehingga masyarakat tidak perlu lagi membangun septic tank secara mandiri. Adapun proyek instalasi pengolahan air limbah terpusat (IPAL) di Pekanbaru yang sekarang sedang berlangsung merupakan pilot project pemerintah pusat, dengan target pelayanan 11.000 sambungan rumah (sr), yang terdiri dari 4 paket kegiatan dengan total anggaran rp. 780 milyar lebih. Sumber dana berasal dari APBD dan APBN. Proses pembangunan ipal dilakukan secara bertahap, yang diprediksi akan tuntas pada tahun 2023 mendatang.
Dok : Jalan Tol Pekanbaru -Dumai
C. Infrastruktur jalan tetap menjadi fokus yang akan digesa. Beberapa prioritas ruas jalan strategis yang sedang dan akan dikerjakan, antara lain yaitu melanjukan pembangunan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) kota Pekanbaru, melanjukan pembangunan jalan Teluk Lembu ujung-Kawasan Industri Tenayan (KIT), pelebaran dan pembangunan jalan Datuk Setia Maharaja menuju Sport Center Pekanbaru, pembangunan jalan Sembilang menuju Okura, konsolidasi tanah dan pembukaan badan jalan ruas jalan Outer Ring Road Muara Fajar – rencana jembatan Siak VI, pembangunan jalan simpang BPG jalan Hang Tuah menuju Perkantoran Walikota Pekanbaru di Tenayan Raya, serta pembangunan jembatan Siak V.
D. Penanggulangan banjir/genangan
Berdasarkan hasil studi titik banjir/genangan di kota Pekanbaru terdapat 39 titik banjir/genangan, 12 titik diantaranya sudah ditangani. Pemerintah Kota Pekanbaru tetap berupaya untuk membebaskan kota dari banjir/genangan dengan melakukan perbaikan drainase, normalisasi sungai dan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi terkait penanganan sesuai kewenangan. Disamping itu, juga dilakukan pembinaan kepada masyarakat dalam hal pembangunan kawasan agar sesuai dengan peruntukan tata ruang daerah.
E. Persampahan
Berdasarkan hasil studi dinas lingkungan hidup dan kebersihan di kota pekanbaru data timbunan sampah rumah tangga kota pekanbaru sebanyak 1.106 ton/hari, terangkut ke tpa 756,81 ton/hari (68,42%) yang terkelola 244,25 ton/hari (22,08%) dan tak terkelola 105,13 ton/hari (9,5%). Dalam rangka pengelolaan waste to enegry, pemerintah kota pekanbaru merencanakan kerjasama dengan sungan ent.co.ltd (korea) dengan nilai investasi mencapai $12,7 juta untuk pengolahan sampah sebesar 800 ton/hari, yang memiliki potensi energi listrik 20 mw.
Dok : Diantara Rusunawa yang ada di Kota Pekanbaru
F. Instalasi jaringan pipa gas (Citygas)
Program ini adalah bentuk terobosan Pemko Pekanbaru menuju Smart City melalui Smart Energy dan slSmart Ekonomi. Pada tahun 2015, telah terpasang 3.713 sr, pada tahun 2017 sebanyak 3.270 sr, pada tahun 2020 meningkat menjadi 5.077 sr. Pada tahun 2024 ditargetkan sebanyak 20.000 sr sesuai target rpjmn 2020-2024.
G. Pembangunan bidang pendidikan.
Dalam rangka memberi kenyamanan kepada peserta didik saat mengikuti proses belajar mengajar, pemerintah kota pekanbaru telah melaksanakan pembangunan unit sekolah baru, revitalisasi, dan rehabilitasi sedang/ berat gedung sekolah. Di samping itu, fasilitas penunjang sarana pendidikan seperti: gedung perpustakaan sekolah, laboratorium, ruang praktek siswa, pembangunan taman, lapangan upacara, fasilitas parkir dan paving blok halaman sekolah, mebeuler dan sarana air bersih serta sanitasi sekolah secara berangsur terus dibenahi dan disempurnakan.
Dalam rangka memberi kenyamanan bagi peserta didik saat mengikuti proses belajar mengajar, pemerintah Kota Pekanbaru telah melaksanakan kegiatan diantaranya pembangunan unit sekolah baru, revitalisasi gedung sekolah, rehabilitasi sedang/ berat. Disamping itu, fasilitas penunjang proses belajar mengajar lainnya seperti gedung perpustakaan sekolah, laboratorium, ruang praktek siswa, pembangunan taman, lapangan upacara, fasilitas parkir dan paving blok halaman sekolah, mebeuler dan sarana air bersih serta sanitasi sekolah secara berangsur terus disediakan.
Dok : Penanganan sampah oleh Firdaus-Ayat
H. Pembangunan bidang kesehatan.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pemerintah kota pekanbaru telah membangun berbagai fasilitas kesehatan, seperti Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani type C, dan 21 unit pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). 5 puskesmas diantaranya melayani pasien rawat inap. Disamping pembangunan fasilitas kesehatan, juga dilakukan pemenuhan peralatan kesehatan (alkes) dan melakukan pemberantasan penyakit menular melalui program promotif dan preventif. Dalam rangka meningkatkan fasilitas kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas, kegiatan yang dilaksanakan pemerintah Kota Pekanbaru diantaranya mengalokasikan anggaran untuk urusan kesehatan akan terus ditingkatkan dan meningkatkan pemberantasan penyakit menular melalui program promotif dan preventif, rehabilitasi Puskesmas, pembangunan lanjutan dan fungsionalisasi RSUD type C, pengadaan alat kesehatan untuk seluruh Puskesmas.
Dalam bidang pembangunan roh kota, yang juga berkaitan dengan pembangunan SDM Madani di Kota Pekanbaru juga gencar dilakukan aktivitas keagamaan dengan menghidupkan rumah ibadah, melaksanakan program maghrib mengaji, dan ASN Mengaji.
Pemerintah Kota Pekanbaru juga melaksanakan program masjid paripurna yang telah di perdakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Terdapat sebanyak 99 Masjid paripurna yang diharapkan dapat menjadi menjadi ujung tombak pembinaan kehidupan beragama dan bermasyarakat. Perkembangan dan dinamika yang terjadi di Pekanbaru tidak terlepas dari perhatian pemerintah pusat, yang menilai bahwa Pekanbaru sangat cocok dan siap untuk implementasi berbagai pilot project atau proyek percontohan dalam mengatasi berbagai permasalahan perkotaan, pengembangan kebijakan dan kegiatan strategis nasional khususnya di bidang infrastruktur, pelayanan publik dan kebijakan lainnya, diantaranya yaitu Pilot project Inovasi Daerah, dari Kementrian Dalam Negeri, Pilot project Pengolaahan Air Limbah Domestik Skala Kota dengan sistem perpipaan, Pilot project Program KPBU, air bersih, Pilot project Perencanaan Angkutan Umum Masal, Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata (Agrowisata) di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir, Destinasi Wisata Halal, Pembangunan Kawasan Industri Tenayan Eco Industrial Park (TEIP), Pilot Project Program BPNT ( pengganti Raskin), dan Program SLRT ( Sistem Layanan Rujukan Terpadu dalam Penanganan Penangggulangan Kemiskinan dan PMKS), dari Kementerian Sosial, Program Gerakan 100 Smartcity, Rule Model Mal Pelayanan Publik (MPP), Rule Model Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah / Masjid Paripurna dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW), Rule Model Kartu Smart Madani. (Adv)