LiputanPeristiwa.com Bukittinggi – Gempa yang mengguncang Pasaman Barat dan Pasaman sekitarnya membawa duka yang mendalam bagi warga.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan masa tanggap darurat untuk penanggulangan bencana di daerah tersebut selama 14 hari mulai Jumat 25 Februari hingga 10 Maret mendatang.
Walikota Bukittinggi, Erman Safar, menginstruksikan jajaran Pemko Bukittinggi untuk turut membantu dengan segala daya upaya meringankan beban korban bencana gempa.
Sebelumnya, Jumat 25/02 malam, Pemko Bukittinggi langsung mengutus relawan untuk membantu proses evakuasi korban.
Pada H+2 kejadian bencana, Wako Erman dan rombongan menuju ke lokasi pusat gempa dan daerah terdampak untuk mendistribusikan sejumlah bantuan yang dikumpulkan sejumlah bantuan dikumpulkan dari Pemko, BUMD, Baznas Bukittinggi, Bank Nagari dan sumbangan masyarakat.
Untuk penanggulangan bencana di masa tanggap darurat, Pemko Bukittinggi melalui Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) mendirikan posko dapur umum yang melayani kebutuhan dasar berupa makanan bagi korban gempa di Kajai, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat
“Selama masa tanggap darurat, kita mendirikan Dapur Umum sejak 27/02 untuk melayani kebutuhan makan korban gempa di daerah yang mengalami dampak terparah akibat yakninya di Kajai. Disana, saat kita kunjungi, kondisinya sungguh memprihatinkan” Ujar Wako Erman, Ahad 05/03.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Linda Feroza, mengatakan dapur umum yang didirikan Pemko Bukittinggi melayani 3.950 bungkus makanan untuk tiga kali waktu makan per harinya.
Selain melayani kebutuhan makan korban gempa, juga melayani kebutuhan makan Relawan Penanggulangan Bencana di lokasi.
“Personil kita di dapur umum ada 9 Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang roling setiap 3 hari sekali. Karena begitu banyaknya makanan yang kita sediakan dan kita bungkus untuk di distribusikan ke korban gempa, alhamdulillah kita mendapat bantuan personil dua regu TNI YONIF 133/Yuda Sakti” Ujar Linda.
Menurut Linda, hingga saat ini dapur umum Pemko Bukittinggi masih terus beroperasi. Dan untuk masa operasional dapur umum tersebut mengikuti arahan dan petunjuk teknis Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat dan Kementerian Sosial RI.
“Untuk tahap sekarang ini dapur umum kita akan terus beroperasi selama 14 hari masa tanggap darurat sejak 25/02 lalu hingga ada informasi lebih lanjut dari Provinsi dan Kemensos terkait kondisi penanggulangan bencana” kata Linda.
Diketahui, Gempa berkekuatan 6,1 M mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat pada Jum’a 25/02.
Hingga Sabtu 05/02 siang, tercatat 17 orang meninggal dunia dan 16 ribu jiwa mengungsi akibat gempa tersebut. (Diskominfo Bukittinggi/Hendra)