Program Makan Bergizi Gratis (MBG) SMP Negeri 20 Bina Widya Dihentikan Sementara, Diduga Karena Tidak Layak Konsumsi

Liputanperistiwa.com Pekanbaru – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 20 Kecamatan Bina Widya menjadi sorotan setelah ditemukannya lauk pauk yang diduga sudah basi dan tidak layak konsumsi bagi siswa. Insiden ini memicu kekhawatiran orang tua siswa serta memunculkan pertanyaan terkait kelanjutan dan transparansi program yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat, Selasa (29/7/2025).

Menurut informasi dari sejumlah orang tua siswa, kejadian makanan basi tersebut mulai dari akhir pembelajaran semester genap sekitar bulan Juni tahun 2025, membuat banyak siswa tidak mau mengkonsumsi makanan yang disediakan. Pihak sekolah pun mengambil langkah cepat dengan menghentikan sementara distribusi MBG demi menjaga kesehatan para siswa.

“Sampai hari ini sudah hampir dua pekan, program MBG belum disalurkan kembali. Kami sebagai orang tua mulai mempertanyakan kejelasan program ini. Kalau memang dihentikan, lalu bagaimana dengan anggarannya? Apakah ada tindakan dari dinas terkait?” ungkap salah satu wali murid dengan nada kecewa.

Salah satu tokoh masyarakat sekaligus alumni SMPN 20 juga angkat bicara. Ia berharap ada perhatian dan tindakan serius dari dinas pendidikan serta instansi terkait agar program makan bergizi ini tidak disalahgunakan.

“Program MBG ini seharusnya menjadi wujud perhatian negara terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak sekolah, bukan dijadikan proyek kelompok atau korporasi. Kami minta pertanggungjawaban yang jelas dari semua pihak yang terlibat,” ujarnya tegas.

Masyarakat berharap agar dinas pendidikan segera turun tangan untuk mengevaluasi pelaksana program MBG di SMP Negeri 20 serta memastikan penyaluran makanan kembali berjalan dengan standar kelayakan yang baik dan aman dikonsumsi siswa.

Terkait hal tersebut, melalui pesan WahstApp, awak media konfirmasi kepihak sekolah, Yusra selaku Kepala sekolah SMPN 20 mengatakan bahwa menurut ketua penerima di sekolah, MBG ini sifat tidak tetap dan bisa bergantian dengan sekolah lain

“Jika ingin jelasnya bisa menghubungi dapur BGN (Badan Gizi Nasional) yang ada dijalan Marsan, karena kami sifatnya hanya menerima saja,” ucap Yusra.

“Tidak layak konsumsi itu, kemungkinan makanan masih panas ditutup dan siswa baru makan ketika jam makan siang. Dan sampai saat ini MBG disekolah belum berjalan,” tambah Yusra.

Kemudian awak media mengkonfirmasi ke Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, melalui pesan WhastApp mengatakan bahwa MBG koordinatornya adalah Badan Gizi Nasional, didalam nya ada ahli gizi dan pengawasnya, sekolah boleh langsung menyampaikan permasalahannya dengan penanggungjawab kegiatan yang sudah ditentukan oleh BGN yang ada di Pekanbaru, dan secara teknis disdik tidak dilibatkan kecuali data sekolah dan siswa.

Terkait ini, awak media akan terus menelusuri ke BGN, sampai sejauh mana pertanggungjawaban serta bentuk pengawasannya, karena ini menggunakan uang negara. Bersambung . . . (Tim)