Kegiatan ini bukan hanya sekadar aksi bersih-bersih, melainkan juga simbol nyata bahwa perusahaan dan masyarakat bisa berjalan seiring dalam menjaga alam.
Para karyawan Harita Nickel, bersama mitra dari TNI dan Polri, serta warga Desa Kawasi, bahu-membahu menyusuri jalan utama yang menghubungkan area perusahaan dengan pemukiman. Setiap sampah plastik yang berserakan mereka pungut dan masukkan ke dalam kantong sampah.
Kepala Urusan (Kaur) Umum Pemerintah Desa Kawasi, Ledrik Langkodi, yang ikut dalam kegiatan ini, menilai kolaborasi seperti ini harus terus berlanjut.
“Dengan mengagendakan kegiatan seperti ini secara berkelanjutan, kesadaran masyarakat akan tumbuh, dan partisipasi dalam menjaga lingkungan pun semakin meluas,” kata Ledrik.
Baca Juga:
Tunjangan DPRD Halmahera Selatan Tak Sama dengan Daerah Lain
Sementara itu, Nurja (50 tahun), warga Desa Kawasi, mengaku sangat merasakan manfaat dari langkah perusahaan. Baginya, kebersihan lingkungan dan perhatian terhadap kesehatan adalah hal yang tidak ternilai.
“Kami juga sangat berterima kasih karena perusahaan sudah kasih penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan untuk ibu dan anak-anak. Kesehatan itu anugerah yang paling berharga karena itu perlu dijaga,” ungkapnya.
Dari sisi perusahaan, Dindin Makinudin, Community Affairs General Manager Harita Nickel, menjelaskan bahwa aksi ini bagian dari rangkaian kegiatan World Cleanup Day bertema Menuju Indonesia Bersih 2029 yang telah berlangsung sejak 10 September 2025.
“Melalui momentum World Cleanup Day ini, kami mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan, tidak hanya hari ini saja, tetapi juga secara berkelanjutan,” jelas Dindin.
Hasil dari aksi bersih-bersih ini sungguh mencengangkan. Dari permukiman lama dan baru Desa Kawasi, berhasil terkumpul 4,5 ton sampah. Mayoritas berupa plastik, yang langsung diangkut ke area pengelolaan milik perusahaan.
Baca Juga:
[FOTO] Harita Nickel: Rangkaian Kegiatan World Cleanup Day 2025
Tidak berhenti di situ, Harita Nickel juga mengedukasi siswa-siswi sekolah tentang pengelolaan sampah dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Sampah plastik bahkan dimanfaatkan sebagai wadah tanam.
“Bahkan kami sudah menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah plastik. Seperti memanfaatkan botol plastik bekas untuk media biofilter pada IPAL dan mengolah sampah plastik jadi bahan bakar cair untuk operasional,” terang Dindin.
Kegiatan World Cleanup Day tahun ini menegaskan bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas segelintir orang, tetapi tanggung jawab bersama. Harita Nickel membuktikan bahwa komitmen lingkungan dapat berjalan beriringan dengan kepedulian sosial. Tidak heran jika perusahaan ini meraih angka 89 pada Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 2024, serta nilai Social Return on Investment (SROI) sebesar 2,62.* (Ade Manaf)