Liputanperistiwa.com Panbaru – Upacara bendera merupakan aktivitas rutin yang dilaksanakan di lingkungan SMA Negeri 7 Pekanbaru, namun bagi siswa kelas XII ini menjadi momen yang penuh haru, karena mereka melaksanakan upacara bendera untuk terakhir kalinya sebagai siswa di SMA Negeri 7 setelah menyelesaikan ujian akhir Sekolah menjelang menunggu kelulusan, Senin (21/4/2025).
Upacara ini menjadi simbol perpisahan mereka dengan masa putih abu-abu yang penuh kenangan.
Sekarang tibalah saatnya mereka meninggalkan SMA Negeri 7 Pekanbaru ini. Mereka akan melangkah lebih tinggi untuk menjalani apa yang mereka cita-citakan.
Suasana haru semakin terasa ketika upacara diakhiri dengan nyanyian lagu “Hymne Guru” yang dinyanyikan bersama-sama oleh seluruh peserta upacara.
Banyak siswa yang tak kuasa menahan air mata, mengenang perjalanan panjang mereka selama tiga tahun di SMA Negeri 7 Pekanbaru.
Bertindak selaku inspektur upacara Kepala SMA Negeri 7 Pekanbaru, Amri, M,Pd dengan petugas pelaksana Upacara adalah Pengurus OSIS.
Upacara yang dilaksanakan dihalaman SMA Negeri 7 Pekanbaru dihari majelis guru dan perwakilan wali murid kelas XII.
Dalam sambutanya Kepala SMA Negeri 7 Pekanbaru, Amri, M,Pd menyampaikan pesan yang penuh harap agar para siswa yang akan melanjutkan studi ke berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, dapat terus berprestasi gemilang di jenjang pendidikan selanjutnya serta berkontribusi positif dalam memajukan bangsa dan negara.
Dari 312 siswa yang selesai pendidikan, 30 orang diantaranya sudah diterima di perguruan tinggi melalui jalur SNBP dan SPAN-PTKN diantaranya UNRI, UIN Suska, UNP, ISI Yogyakarta, USU dan UI.
“Anal-anak yang telah diterima di perguruan tinggi ini, usai keluar kelulusan sekolah nanti sudah bisa langsung kuliah sesuai dengan kampusnya masing-masing”, ungkap Amri.
Amri berpesan kepada siswa kelas XII langkahkan kaki kalian sesuai arah dan cita-citanya, usahamu tanpa perjuangan tidak akan membuahkan hasil, Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
“Berikanlah contoh teladan ananda ini, akan menjadi contoh kepada adik-adik anada di kelas X dan Kelas XI, selain itu kepada anak-anak di kelas X dan Kelas XI, berjuanganlah menata langkah menuju cita-cita, yang serius dalam berusahan akan mendapatkan hasil yang baik, bagi yang main-main akan mendapatkan hasil seperti permainan, karena hasil usaha tidak akan mengkhianati perjuangan anak-anak”, ujarnya.
Sementara itu salah satu perwakilan orangtua siswa kelas XII Suparmi menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru dan kepala sekolah yang telah bekerja keras selama tiga tahun membimbing, mengarahkan sehingga anak-anak kami bisa mendapat pendidikan yang baik, sehingga anak-anak kami berhasil meraih prestasi bisa diterima di perguruan tinggi melalui jalur SNBP dan SPAN-PTKN.
Sementara Suparmi sendiri orangtua dari Rehan Fadhil Muzaki yang sudah diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia (UI) Jurusan Fisioterapi.
Suparmi merasa senang anaknya Rehan satu-satu siswa SMAN 7 Pekanbaru yang diterima di FK UI Jurusan Fisioterapi, semoga keberhasilan Rehan ini menjadi motivasi bagi adik-adik kelasnya untuk lebih semangat mengejar cita-citanya,” ucapnya.
Dalam kesempatn ini, saya mewakili orang tua siswa kelas XII menyampaikan permitaan maaf bila selama tiga tahun anak-anak kami didik di sekolah ini mempunyai kesalah kepada bapak dan ibu guru disini.
Selain itu kami sebagai orang tua siswa, meskipun nanti anak-anak kami tidak lagi bersekolah di sini namun, kami akan tetap mendukung progam yang dibuat sekolah untuk anak-anak kami.
“Keberhasilan anak-anak kami bisa mencapai cita-citanya masuk keperguruan tinggi ternama di Indonesia, ini tidak terlepas salah satunya untuk belajar disiplin, artinya anak-anak harus mengikuti proses belajar mengajar dan mengikuti aturan yang ada di sekolah” ungkap Suparmi.** (rls)