Dalam Apel Siaga Darurat Banjir, Longsor, Puting Beliung, Berikut Kata Kalaksa BPBD Pekanbaru

LiputanPeristiwa.com Pekanbaru – Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekanbaru menggelar Apel Pasukan Siaga Darurat Banjir, Longsor dan Puting Beliung Kota Pekanbaru tahun 2022 yang dilaksanakan di halaman Mall Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Senin (21/11/2022).

Apel Siaga Darurat tersebut dipimpin oleh Penjabat Walikota Pekanbaru dengan melibatkan seluruh steckholder yang ada, mulai dari TNI, Polri, Damkar, Satpol PP, Dinas PUPR hingga Camat dan Lurah dilingkungan Pemko serta beberapa ormas atau relawan peduli lingkungan, kata Zarman Chandra selaku Kalkasa BPBD Pekanbaru saat wawancara usai pelaksaan Apel.

Lebih lanjut Zarman mengatakan bahwa kesiapsiagaan ini berdasarkan surat edaran dari mendagri, ditambah lagi informasi dari BMKG bahwa Kota Pekanbaru khususnya dihadapi musim hujan beberapa bulan kedepan.

“Dan berdasarkan hasil kesepakatan rapat lintas sektoral yang kita lakukan bersama Forkompida, Basarnas, BMKG dan kita BPBD membicarakan surat edaran tersebut, maka ditetapkan Pekanbaru berstatus siaga darurat bencana Hidrometrologi, termasuk banjir, longsor dan puting beliung”, terang Zarman.

“Seperti kita ketahui bahwa kita dihadapi cuaca esktrim, dimana siang hari cukup panas dan malam hujan, disinilah potensi-potensi bencana tersebut bisa saja terjadi”, tambahnya.

Adapun langkah yang akan kita lakukan yang terpenting adalah monitoring tentang informasi kebencanaan melalui BMKG, bagaimana status Kota Pekanbaru, yang mana dibulan November, Desember intensitas hujan cukup tinggi.

“Oleh karena itu kita lakukan kesiapsiagaan, dimana sebelumnya Walikota sudah melakukan upaya-upaya mitigasi, seperti pada bulan Juni 2022, Walikota mencanakan Pekanbaru bersih dan beberapa upaya-upaya mengatasi banjir, seperti normalisasi yang berdasarkan koordinasi kita (BPBD) bersama dengan Dinas PUPR, sehingga sebelum memasuki musim hujan tersebut kita telah melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap Kota Pekanbaru untuk 15 Kecamatan”, ungkap Zarman.

“Dan yang menjadi atensi kita khususnya keberadaan Sungai Sail, karena beberapa waktu lalu, pasang yang terjadi di Sungai Siak, sehingg ketika hujan datang, membuat banjir dimana sepanjang aliran Sungai Sail, akibat pasang yang terjadi di Sungai Siak dan inilah yang kita lakukan untuk antisipasinya”, tutup Zarman. (Hendra)