Dalam halal bi halal tersebut tampak hadir DYM SB H. M. Yunus Abdullah Rahmatsyah Al Haj Diradja Air tiris Melayu Kampar, Ir. Ahmad Suhaili, SH, MH selaku Datuk Komo Domo dan juga Ketua Agung Majelis Tinggi beserta Ninik Mamak XII, Kenegerian Air Tiris. YM Assyaidis Syarif Nazir Abdul Jalil Staifuddin selaku Kesultanan Siak Sri Indrapura ke XII. Seri Paduka Yang Dipertuan Agung Raja XII Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan dan beberapa Diradja serta perangkat dan kerabat kerajaan di Negeri Melayu. Dan juga perwakilan dari Malaysia, Dr. Zahier Khairul, Datuk Bentara Kanan Diradja Kesultanan Malaka.
Dalam sambutan Paduka H.M Yunus Abdullah Rahmatsyah Al Haj Diradja Air Tiris Melayu Kampar yang diwakili oleh Panglima Besar Diradja Air Tiris Melayu Kampar, Ali Azmi mengatakan semoga kita sama-sama mampu melaksanakan silaturahmi demi sebuah kebersamaan dalam membangun nilai-nilai adat-adat dan akhlak di Negeri kita melayu tercinta ini.
Lanjut Panglima Besar yang juga ketua Yayasan Diradja Air Tiris Melayu Kampar mudah-mudahan makin memperkuat rasa persatuan kesatuan kebersamaan dalam membangun kembali nilai-nilai adat adab dan akhlak di negeri kita yang tercinta ini sebagai warga negara, sebagai masyarakat yang ada di daerah yang sangat kaya ini. Mudah-mudahan kita bukan orang-orang yang termasuk seperti ayam yang mati di lumbung padi.
Dan juga berharap dengan kebersamaan ini mudah-mudahan kita nanti menjadi tuan di negeri sendiri yang pertama. Dan kedua kita berharap mampu untuk tidak terpengaruh oleh adat dan budidaya luar sehingga meninggalkan adat adat dan akhlak yang sudah lama kita pegang selama ini. Dan adapun misi Diradja Air Tiris Melayu Kampar adalah untuk pengembangan kembali nilai-nilai adat adat dan akhlak ini bukan untuk sebuah kekuasaan politik tetapi adalah untuk membangun membangkit batang terangkan seperti yang disampaikan tadi untuk memulai kembali dan berupaya untuk memulihkan kembali nilai-nilai adat dan budaya lokal, ungkap Panglima.
Mudah-mudahan dengan acara halal bi halal ini semakin memperkuat rasa persaudaraan, rasa hubungan sesama masyarakat di Negeri Melayu ini, tutup Panglima.
Dalam sesi wawancara, Datuk Bentara Kanan Diradja Kesultanana Malaka, Dr. Zahier Khairul berterima kasih kepada Paduka HM. Yunus atas undangan serta dijemput ke acara dan baru pertama kali ke Pekanbaru ini, kata Datuk Bentara Kanan.
Dalam pepatah melayu lanjut Datuk Bentara Kanan, “hidup Melayu terpuji sesama makhluk bersuci hati, kepada orang bertanam budi memberi tidak mengharap ganti”, atau dalam peribahasanya “bersatu kita teguh bercerai kita roboh”,
Jadi nampak di Indonesia tradisi hari lebaran maaf lahir batin serta ada makan-makannya, jadi serono. Kalau di Malaysia sekedar berkunjung ke rumah-rumah terus maaf lahir batin, sudah siap, terang Datuk
Di akhir wawancara, Datuk Bentara Kanan mewakili Kesultanan Malaka Darul Islam ingin menunjukkan keprihatinan masyarakat melayu di Malaysia terhadap masyarakat melayu yang ada di Pekanbaru, Riau, Indonesia, hadir di sini merupakan suatu kebanggaan juga bagi kami di sini, tutup Datuk. (Hendra)