Indeks

Terkait Berita “Parkir Yang Dibebankan Kesiswa Di SMA 5”, Berikut Klarifikasi Elmi dan Endrianto

LiputanPeristiwa.com Pekanbaru – Terkait pemberitaan beberapa minggu lalu tentang “Parkir dibebankan kesiswa di SMA N 5 Pekanbaru”, tidak ditanggap serius oleh Hj. Elmi Gurita, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA N 5 tersebut.

Hal ini terungkap saat team awak media mencoba mengklarifikasi langsung yang bersangkutan, diruang kerjanya, Rabu (05/01/22) sore.

Pada kesempatan tersebut, Elmi cuma berkata “sabar, mungkin ujian bagi saya. Yang jelas keputusan ini tidak sepihak. Semua keputusan tersebut berdasarkan rapat bersama dengan komite sekolah dan juga perwakilan orang tua Paguyuban siswa, karena jumlah siswa kita 1.200 lebih, jadi kita meminta perkelas 2 orang dari 34 kelas. Dan rapat ini kita adakan dibulan Oktober kemarin, dan keputusan ini diambil untuk kenyamanan anak didik kita, tidak mencari keuntungan”, tambah Elmi.

Lanjut Elmi sambil menceritakan tentang lahan untuk parkir kendaraan para siswa kita, itu mulai dari tahun 2014 sampai 2018 dengan sistem sewa. Sumber dananya dari uang komite yang setiap bulan dibayar oleh siswa. Dan ditahun 2019, uang komite tidak boleh dipungut lagi, jadi untuk sewa lahan tersebut menggunakan kontak infak. Tahun 2020 masa pandemi, anak-anak tidak kesekolah, hanya melalui daring belajarnya. Dan ditahun 2021, baru sistem sewanya dikenakan ke siswa yaitu lebih kurang 20 ribu persiswa dengan ketentuan subsidi silang, ujar Elmi.

Dok : Lahan kosong didepan SMA 5 yang dijadikan tempat parkir kendaraan siswa SMA 5 dengan sistem sewa

Maksud subsidi silang, tambah Elmi, sewa lahan tersebut 24 juta pertahun, dibagi sebanyak 34 kelas. Jadi perkelas dikenakan lebih kurang 706.000, dan dibagi rata perkelas siswanya 34 orang, jadi persiswa dikenakan lebih kurang 20 ribu rupiah, dan ini tidak kita beban kepada siswa kita yang kurang mampu.

Karena yang kita perlukan hanya 706.000, jadi kita berharap kepada siswa yang mampu, untuk bisa saling membantu temannya. “Kalau misalnya dalam satu kelas hanya bayar 10 sampai 20 orang, sudah terkumpul sesuai kita butuhkan, kita tidak perlu lagi ke wali murid lainnya”, kata Elmi sambil mengilustrasikan maksud subsidi silang tersebut.

Dan ini semua berdasarkan hasil rapat kita melalui zoom dengan komite sekolah dan perwakilan 2 orang tua Paguyuban siswa perkelas. Semua peserta rapat menyetujui maksud dari perpanjangan sewa parkir dan juga teknis dalam mengumpulkan sewa tersebut, terang Elmi.

Dan Elmi menegaskan bahwa ini berdasarkan kesepakatan bersama demi kenyamanan anak didik kita dalam memarkirkan kendaraannya dan juga bisa mengontrol anak didik kita yang bolos atau cabut. Setelah siswa masuk kelas semua, kita menugaskan security untuk mengcek barang-barang siswa yang tinggal di motor dan melaporkannya ke guru piket, pungkas Elmi.

Ditempat yang sama, hal yang senada juga disampaikan oleh Endrianto melalui sambungan telpon, selaku sekretaris komite sekolah SMA N 5 Pekanbaru yang juga ikut dalam rapat tersebut.

Semua sudah kita bahas dalam rapat dibulan Oktober tersebut, dan semua dalam rapat tersebut sudah menyetujuinya, dengan ketentuan tidak memberatkan kepada siswa yang tidak mampu, tetapi menggunakan subsidi silang atau saling membantu, dan juga demi kenyamanan siswa dalam memarkirkan kendarannya, kata Endrianto.

Jadi kita berharap kepada pihak-pihak lainnya agar jangan memperkeruh suasana dan jangan mendengar sebelah pihak. Ditelusuri dulu ke yang bersangkutan atas kebenaran dari berita tersebut agar tidak salah faham, tutup Endrianto mengakhiri pembicaraan lewat telpon. (Hendra)