LiputanPeristiwa.com Pekanbaru – Jalan Teropong merupakan jalan perbatasan antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar. Dimana kurang lebih 15 tahun masyarakat sekitar jalan Teropong sangat menginginkan jalan ini diaspal.
Alhamdulillah sekarang jalan Teropong ini sudah diaspal, untuk itu kami masyarakat sekitar jalan Teropong mengadakan syukuran dengan memotong sapi yang bersumber dari swadaya masyarakat sekitar, kata David, sebagai panitia pelaksana yang juga tokoh masyarakat di RW 27 Kelurahan Sidomulyo Barat, Sabtu (25/12/21).
Dalam syukuran tersebut tampak hadir Gubernur Riau, H. Syamsuar, M.Si, SekdaProv, SF Hariyanto, Kadis PUPR, Indra Pomi, H. Parisman Ihwan, SE, MM selaku anggota dewan Provinsi dari fraksi Golkar. Serta turut hadir Edy Fahri selaku lurah di Kelurahan Sidomulyo Barat, Ketua LPM, Ketua FKPM beserta pengurus dan masyarakat RW 27 sekitar jalan Teropong.
Lanjut David, kami masyarakat dan juga pengguna jalan Teropong ini sangat senang sekali sudah diaspal di pengujung tahun 2021 ini. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi dan juga Parisman selaku anggota dewan Provinsi yang telah memperhatikan masyarakatnya yang terisolir dalam hal infrastruktu jalan, tambah David.
Dan kita juga berharap setelah jalan ini diaspal, menjadi jalur alternatif dengan jarak tempuh yang relatif cepat dan sehingga bisa menumbuhkan serta meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, pungkas David.
Kegiatan ini dalam bentuk rasa syukur warga Teropong yang bertahun-tahun yang merindukan jalan yang mulus dan diaspal, kata Parisman yang merupakan anggota dewan provinsi dapil Kota Pekanbaru.
Lanjutnya, ini bentuk perhatian khusus Gubernur Riau dan juga kami berjuang agar bisa terealisasi apa yang menjadi permintaan dari masyarakat, dan Alhamdulillah sekarang masyarakat Teropong bisa menikmatinya, tambah Iwan Patah panggilan akrab.
Dan juga kita berharap di anggaran perubahan besok, bersama Pemerintah Provinsi bisa membantu masyarakat Kota Pekanbaru dalam hal infrastruktur jalan yang ada beberapa titik lagi yang harus kita benahi, pungkas Iwan Patah. (Hendra)