Liputanperistiwa.com KAMPAR – Menandakan berakhirnya masa pembelajaran tahun 2024-2025, SMA Negeri Plus Riau melepas 145 orang siswa kelas 12 yang sudah akan meninggalkan sekolah yang mereka huni selama tiga tahun
Perayaan pelepasan akhir pembelajaran kelas 12 SMA Negeri Plus Provinsi Riau, atau yang lebih disebut Generasi 25 dilaksanakan di halaman sekolah.
Acara yang dihadiri Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau ,H. Erisman Yahya, MH, Komite sekolah, dan orangtua murid SMA Negeri Plius Riau dilaksanakan dengan sederhana dan dipersiapan perayaan ini kurang seminggu, Alhamdulillah berjalan dengan lancar, walaupun ada kekurangannya, kata Kepala Sekolah SMA Negeri Plus Provinsi Riau, Edi Sutono, M.Pd kepada awak media usai acara perayaan, Sabtu (12/4/2025).
Lebih lanjut dikatan Edi, tak banyak sekolah setingkat SMA yang bisa menggabungkan tiga unsur pendidikan yakni pendidikan formal, pendidikan agama dan pendidikan karakter
Disini adalah batu loncatan bagi mereka untuk melompat Lebih tinggi lagi, artinya di SMA Negeri Plus ini selama 3 tahun peserta didik digembleng, mulai karakter disiplin, karakter religinya sehingga tertanam karakter tersebut dalam menghadapi dunia baru, di tempat baru dan akan lebih banyak lagi masuk di perguruan tinggi favorit, sekolah kedinasan.
“Karena UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) pada 23 April 2025 ini, kita berharap semoga mereka lulus sesuai dengan keinginan mereka untuk mengambil prodi yang mereka pilih, karena waktu masih ada, kesempatan masih ada maka persiapkan diri dengan baik supaya bisa lulus dan diterima di perguruan tinggi yang mereka inginkan untuk dalam rangka mewujudkan cita-citanya”, harap Edi.
“Selain itu untuk anak-anak didik, kelas X dan kelas XI, kita berharap dan menghimbau untuk dapat mengambil hal-hal yang positif dari kakak-kakaknya yang sudah tamat, mengambil sesuatu yang baik atau tidak melakukan tindakan yang memang tidak seharusnya dilakukan”, ucap Edi.
Ditambahkan Edi, tanggung jawab kita sekolah berasrama seperti SMAN Plus sangat berbeda dengan sekolah reguler, kalau sekolah regular tidak serumit dan sebesar sekolah berasrama.
Ia jelaskan, sekolah regular tanggung jawab pihak sekolah tanggung jawabnya terhadap murid waktunya terbatas mulai dari pukul 07.00 Wib hingga 16.00 Wib setelah itu tanggung jawab kembali kepada orang tua murid masing-masing.
Namun kalau disekolah berasrama ini, merupakan tanggung jawab kepala sekolah, guru dan semuanya yang merupakan tenaga guru dan pendidikan di sekolah waktunya 24 Jam, mulai dari pukul 7.00 Wib pagi hari ini hingga pukul 7.00 Wib besok paginya.
“Dan ini memang merupakan tanggung jawab dan beban kerja sekolah berasrama, namun itu tidak menjadikan alasan bagi kami untuk bersemangat dalam memberikan pelayanan terbaik, pendidikan terbaik buat anak-anak sekolah SMA Plus ini”, ungkap Edi.
“Terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026, berdasarkan surat undangan yang kita terima, SMAN Plus serta SMAN Olahraga mengikuti RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan DPRD Provinsi Riau pada ,pada Senin (14/4/2025) kita akan mengikuti RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan DPRD Provinsi”, terang Edi.
Saat ini SMAN Puls serta SMAN Olahraga telah melakasanakan pembukaan pendaftaran SPMB, dan untuk SMA Plus tahapnan selanjutnya dilakukan seleksi adminitrasi dari 1.365 calon murid baru yang mendaftar, yang lulus seleksi administrasi sebanyak 848 calon murid baru.
“Calon murid baru yang telah lulus administrasi selanjutnya akan mengikuti beberapa tahapan tes, antara lain tes akademi, fisik, kesehatan, psikotes kemampuan komunikasi bahasa Inggris dan wawancara”, papar Edi.
“Dan dalam tes tersebut akan dipilih 200 murid baru yang akan diterima belajar di SMA Negeri Plus Riau, sesuai dengan kapasitas asrama dan juga berdasarkan biaya makan minum yang dianggarkan dari APBD Riau”, pungkas Edi. (Hendra)