Liputanperistiwa.com Pekanbaru – Bertempat di Makorem 031/ Wirabima, Digelar acara ceramah yang diisi oleh Prof. H. Abdul Somad. Lc.. D.E.S.A..Ph.D. Datuk Seri Ulama Setia Negara. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono, Dandim, Kasdim Pekanbaru, serta seluruh jajaran staf ataupun anggota TNI yang bernaung dibawah Korem 031/Wirabima. Jumat (11/4/2025)
Di tengah hening yang bersahaja, gema kalam Ilahi menggema syahdu dari Aula Kaharudin Nasution, markas mulia KOREM 031/Wira Bima. Suasana berubah sakral ketika ribuan pasang mata tertuju pada satu sosok yang telah menjadi cahaya ilmu bagi negeri ini yaitu Ustadz Prof. H. Abdul Somad, Lc., D.E.S.A., Ph.D., Datuk Seri Ulama Setia Negara.
Dari pantauan awak media, Tausiyah kali ini bukan hanya menebar pesan ketauhidan, tetapi juga menyentuh nilai-nilai kebangsaan.
Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono membuka acara dengan sambutan yang menggugah rasa. Dalam tutur lembut namun penuh makna dalam sambutannya, Danrem Sugiyono mengatakan bahwa terima kasih atas kunjungan UAS di Makorem, semoga atas kunjungan UAS ke Makorem 031/Wirabima dapat menjadi pencerahan bagi Kami semua yang hadir dalam acara ini.
“Sebenarnya, kedatangan UAS ke Makorem 031/Wirabima ini sudah sejak lama kami nantikan, Alhamdulillah hari yang berkah ini UAS dapat menyempatkan waktunya untuk memberikan wejangan atau pencerahan agama kepada kami semua”, pungkas Dandrem.
Selanjutnya, Ustadz Abdul Somad atau yang biasa dipanggil UAS dalam tausiyahnya dihadapan para tamu undangan yang hadir mengajak kita semua untuk terus menjaga harmoni negeri, di tengah beragam tantangan global yang mendera.
“Marilah kita sama-sama menciptakan kondisi yang kondusif, walaupun kita berbeda beda akidah, apapun agamanya kita harus saling menghormati satu sama lain serta marilah kita ciptakan keamanan dan kenyamanan di Tanah Melayu yang kita cintai”, ujar UAS.
Acara ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan untuk bangsa, kekuatan bagi para prajurit, dan keteguhan iman bagi seluruh umat. Aula Kaharudin Nasution sore itu menjadi saksi bahwa di tengah gemuruh dunia, masih ada ruang untuk berdiam dalam dzikir dan menyulam harapan.
Disela sela acara, saat usia acara UAS dimintai tanggapannya oleh awak media terkait UU TNI, beliau mengatakan bahwa “Kita ini adalah negara demokrasi, rakyat memiliki anggota dewan sebagai perwakilan, kalau anggota dewan sudah memutuskan itu artinya keputusan kita bersama berdasarkan sila ke empat, kalau sudah kita putuskan bersama kita tidak gugat karena keputusan kita bukan diputuskan oleh raja, dan kita bukan negara kerajaan
“Saya warga masyarakat yang mempunyai hak untuk memilih anggota dewan, lalu mereka bersidang, itu artinya kita ikut apapun keputusan yang dikeluarkan”, kata UAS.
Kemudian awak media bertanya kembali kepada UAS, apa himbauan UAS dengan masih adanya jegolak pro dan kontra ditengah tengah masyarakat, padahal UU TNI sudah disahkan, lalu UAS kembali menjawab,” Negara kita ini berdasarkan Pancasila, yang mana sila ke 4 itu intinya permusyawaratan yang di putuskan oleh perwakilan itu lah anggota dewan.
Lalu, kalau kita tidak setuju dalam negara demokrasi maka sampaikanlah aspirasi kita dengan cara yang benar, karena kalau tidak menang jadi arang kalah jadi abu, masalah kita ini banyak, belum selesai satu masalah timbul satu masalah lagi, maka kita harus cermati dengan bijak dan kepala dingin, serta bagaimana kita ikuti dengan koridor maka insya Allah negeri ini aman dan damai, tentunya ini yang diharapkan untuk kita semua, tutup UAS. (Hendra)
Sumber : Penrem031/Wb