Dijelaskan Gimin, komunikasi yang ia lakukan dengan rekan-rekan sesama Kepala SD di Pekanbaru dan oknum wartawan sesuai dengan kapasitasnya sebagai Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Pekanbaru. “Jadi bukan karena saya Wartawan, saya Kepala Sekolah sekaligus Ketua K3S Pekanbaru. Adapun disebutkan saya orang media, memang betul, saya selaku penasehat di beberapa media di Pekanbaru tapi saya bukan wartawan seperti yang dituduhkan” terangnya saat awak media mengklarifikasi diruang kerja, Selasa (3/1/2023).
Lagipun, lanjut Gimin, pihaknya berkomunikasi bukan tanpa alasan, berangkat dari keresahan rekan-rekan Kepsek karena seringkali dihubungi oknum wartawan tak jelas dengan modus ngorek-ngorek soal LKS dan ancaman berita yang merugikan pihak Sekolah.
“Kawan-kawan banyak yang resah, seringkali oknum wartawan menghubungi mereka (Kepala Sekolah-red) menuduh bermain LKS, Pungli dan lain-lain. Kebanyakan tuduhan tak berdasar, modal katanya-katanya aja. Kalau memang ada bukti dan data valid, silakan laporkan saja ke Instasi terkait. Tak perlu konfirmasi-konfirmasi dan kebanyakan oknum ujungnya buat berita yang enggak-enggak (Mencemarkan nama Sekolah-red)” ujarnya.
Dirinya pun menyayangkan praduga selaku Pelindung atau Penanggung Jawab penjualan LKS di Pekanbaru. “Saya tegaskan, saya tidak ada urusan dengan penjualan LKS dan saya tidak pernah memfasilitasi satu penerbit pun untuk menjual LKS ke Sekolah” tegas Gimin.
Terakhir, Gimin berpesan banyak topik-topik berita lain yang bisa dibuat, selain LKS.
“Apa menariknya buat berita LKS ? Sekalipun benar ada oknum Kepsek yang bermain LKS, tak akan kaya juga karena itu. Kalau memang ada bukti, silakan laporkan saja. Tak payah konfirmasi, mediasi, kalau ujung-ujungnya terbit berita jelek tentang Sekolah” tutup Gimin. (Hendra)