Hal tersebut dikatan oleh salah satu orang tua pesien Ikbal Hajiji kepada awak media melalui pesan WhatsApp, Sabtu (18/06/2022).
Ikbal menceritakan, anak saya yang bernama Azhari I.Arifin (15) mengalami panas tinggi, lantas bawa di rumah sakit (RSUD) labuha pada Selasa malam tanggal 14 Juni 2022, setelah diperiksa oleh petugas IGD, kami disuru pulang, karena berdasarkakan hasi tes laboratorim, anak saya tidak apa-apa, jadi boleh pulang dan lakukan rawat jalan, katanya.
Setelah pulang di rumah, anak saya itu kembali mengalami panas tinggi, karena ragu dengan pelayanan di IGD RSUD Labuha, terpaksa dibawa ke Tenate dan masuk rumah sakit Tentara, cerita Ikbal.
Lanjutnya, Alhamdulillah, di Rumah Sakit Tentara dapat diterima rawat nginap dan berdasarkan hasil tes laboratorim kata dokter, anak saya itu punya lekosit tinggi yang mengakibatkan panas tinggi dan bila tidak dirawat dengan baik, akan mengakibatkan demam berdara dan sampai sekarang masih dirawat di rumah sakit tentara, jelas Ikbal.
Dengan demikian, pelayanan pasien di IGD pada RSUD labuha tidak serius dan tidak profesional, masa anak yang kena panas tinggi dan pusing-pusing malah disuruh pulang dan kami merasa kecewa dengan pelayanan di IGD yang tidak profesional tersebut, ungkap Ikbal.
Menurutnya, setelah melakukan tes di laboratorim di RSUD Labuha, semestinya harus diserahkan kepada dokter spesialis anak untuk mengambil tindakan, malah dokter umum di IGD yang mengambil keputusan, bahwa anak saya tidak apa-apa dan disuru pulang malam itu juga di rumah kemudian rawat jalan, namun anak saya itu masih pusing dan kami bertahan sampai bagi baru pulang ke rumah, ujar Ikbal.
Untuk itu saya meminta kepada pemerintah daerah melalui direktur RSUD labuha, agar segera mengevaluasi kembali petugas yang ada di IGD, dapat melayani dengan baik dan profesional, agar tidak berakibat buruk dan merugikan pasien, pinta Ikbal.
Sementara itu, Direktur RSUD Labuha Dr. Fita Sangaji saat ditemui awak medi di kediamannya, Sabtu (18/06/2022) mengtakan, kami baru terima keluhan dari pasien atau masyarakat, tetunya kami lakukan kroscek dulu di lapangan, dokter siapa yang tangani pasien tersebut dan apa riwayat sakit, dan lainnya, katanya.
Dr. Fita juga menyampaikan, bila ada keluhan dari masyarakat terkait pelayanan pasien, maka kami akan evaluasi kembali petugas tersebut, bila benar-benar lalai, ujarnya.* (Bersambung) ** Ade manaf