LiputanPeristiwa.com Bukittinggi – Ketika masyarakat Bukittinggi bersiap untuk beraktifitas pada Jumat (25/2/22) pagi sekitar pukul 08.35 WIB dipanikkan dengan terjadinya gempa. Gempa yang datang tiba-tiba tersebut menggoyangkan sebagian Sumatra Barat dan sempat terjadi beberapa gempa susulan.
Dari informasi yang diperoleh dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa pertama berkekuatan dengan magnitudo 5.0 dan disusul gempa kedua yang cukup besar yatu magnitudo 6,2.
Sesuai informasi dari Kalaksa BPBD Kota Bukittinggi, Ibentaro Samudra yang dihubungi membenarkan, kalau gempa tersebut merupakan gempa darat yang berpusat di daerah Pasaman Barat dengan kedalaman 10 KM. Datayang berhasil dihimpun sementara, tidak ada laporan gedung bangunan di Kota Bukittinggi yang mengalami kerusakan.
Namun, untuk beberapa sekolah, ada yang memulangkan siswanya, sedangkan, SDN 09 Belakang Balok, Kota Bukittinggi, memilih mengajak siswanya untuk belajar di halaman sekolah menggunakan tikar.
Seperti disampaikan Kepala Sekolah Dasar tersebut, Tri Murti, kalau siswanya yang belajar di halaman yaitu sebanyak empat lokal di lantai dua sekitar 60 orang siswa dan akan belajar sampai jam pulang sekolah.
” Kita juga sudah mendapatkan intruksi dari Dinas Pendidikan untuk memulangkan siswa atau belajar di luar kelas. Karena waktunya hanya sebentar sampai pukul 10.00 WIB, kita memilih untuk belajar di halaman sekolah,” terang Kepsek Tri Murti.
Sementara, Kapolsek Simpang Empat, Pasaman Barat, IPTU. Rosminarti yang lokasinya dekat dengan pusat gempa, ketika dihubungi via ponselnya membenarkan, kalau kekuatan gempa di daerah itu sangat kuat dan ada beberapa bangunan yang retak dan rusak. Sedangkan, siswa juga dipulangkan pihak sekolah.
” Untuk sementara, kita mendapatkan laporan kalau ada beberapa bangunan atau gedung yang rusak, termasuk Masjid, namun sejauh ini tidak ada laporan adanya korban akibat gempa tersebut,” ungkap Kapolsek. **rls
